Thursday, October 30, 2008
Jalur Sepeda UI
Siang, dua-empat mahasiswa mengendarai sepeda hybrid warna kuning di jalur sepeda Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Cuaca, memang sedang tidak panas hari itu. Makanya mereka bisa lalu lalang di jalan konblok sepanjang 5 kilometer. Kalau panas terik, apakah mereka juga mau mengayuh sepeda? Saya belum menyaksikan.
Hari itu saya hanya berpapasan saat musim hujan tiba. Matahari tidak memanggang kampus itu, sehingga mereka asyik menggowes. Setidaknya pembangunan jalur sepeda dengan konsep “green campus and world class campus”, yang diresmikan 27 Juli lalu itu, tidak sepi melompong. Masih ada 5-8 pesepeda mahasiswa yang saya temui sepanjang jalur itu.
Iseng saya bertanya cara memperoleh sepeda merk Polygon itu kepada seorang mahasiswi. “Cuma naro KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) saja kok mas,” kata perempuan berjilbab yang saya ajak bicara. KTM sebagai jaminan diberikan kepada petugas yang mangkal disetiap shelter sepeda. Mudah ya, kalau non-mahasiswa UI bisa gak ya…? (Foto:Jaketkuning.com)
Sunday, October 26, 2008
Weekend Bersama Keluarga
Weekend bersama keluarga. Minggu ini, 24-26 Oktober 2008, waktuku saya habiskan bersama keluarga di rumah. Menjaga si kecil Evania Ramadhani, membantu mamahnya belanja, dan membersihkan kamar tidur. Karena mulai 26 Oktober ini Evania dan mamahnya akan tidur di atas berasama saya, papahnya.
Duh senangnya bisa sepuasnya bercanda dan menghibur anakku. Terkadang ia senyum, menangis, teriak, dan kakinya tak cape-cape mengayuh udara. Paling lucu ketika ia hendak diganti popoknya. Tiba-tiba kakinya menyelempang ke kaki sebelahnya, dan tersenyum saat saya abadikan.
Sunday, October 19, 2008
Hutang Agger Lunas
Hutang Daniel Agger langsung lunas hari itu, 18 Oktober 2008. Maksudnya pada pertandingan Liverpool versus Wigan Athletic yang berkesudahan 3-2 untuk kemenangan "The Red", julukan Liverpool. Agger, 24 tahun, berhutang satu gol kepada Rafael Benitez. Blundernya pada menit 29 berujung gol buat Wigan yang dicetak Amr Zaki.
Agger langsung membayar hutangnya lewat akselerasinya dari sayap kiri Liverpool menit 30. Pemain Nasional Denmark itu menggriring bola ke sisi kanan pertahanan Wigan, menggocek satu pemain dan melepas umpan terukur ke rekannya, Dirt Kuyt, dan penyerang asal Belanda itu menuntaskan dengan sempurna. GOOOL, 1-1, terbayar sudah hutang Agger.
Liverpool masih menempel ketat pimpinan klasemen, Chelsea dengan nilai sama 20.
Wednesday, October 15, 2008
Kaka atau Ronaldo
Cristiano Ronaldo, pemain tengah Manchester United dilirik pemilik baru Mancehster City, Dr Sulaiman Al-Fahim dari Abu Dhabi United Group. Tidak tanggung-tanggung tawaran yang bakal diajukan, 135 juta euro, sekitar 1,7 triliun (kurs 12,557) kalau Ronaldo mau memperkuat skuat Mark Hughes.
Sebelum Ronaldo, Ricardo Izecson dos Santos Leite alias Kaka sempat ditaksir Roman Abramovich, pemilik Chelsea dengan banderol 100 juta euro hingga akhirnya naik 50 juta euro menjadi 150 juta euro.
Andai keduanya deal memperkuat tim baru sudah dipastikan menjadi pemain termahal sejagat. Kaka nomor satu. Tapi maukah Carlos Ancelotti dan Alex Ferguson menjual anak kesayangannya itu? Juga tergantung pihak manajemen tim. Uang banyak atau "nyawa" tim?
Rekor Pemain Mahal:
Zinadine Zidane (Real Madrid) 76 juta euro
Luis Figo (Real Madrid) 58,5 juta euro
Hernan Crespo (Lazio) 53,6 juta euro
Gianluigi Buffon (Juventus) 49,2 juta euro
Gerrard dan Lampard
Perdebatan tentang cocok tidaknya Steven Gerrard dan Frank Lampard dimainkan bareng kian jadi perbincangan menarik di media massa. Di klub mereka ibarat nyawa. Berarti kalo mereka main bareng akan ada dua nyawa. Itu yang terjadi di Timnas Inggris. Mesti ada yang dikorbankan, silahkan pilih Gerrard atau Lampard.
Saya tidak memilih salah satu. Saya pilih keduanya. Bagi saya mereka adalah pemain tengah terbaik yang dimiliki tim "Union Jack" saat ini. Ingat ucapan seorang Rafael Benitez yang mengkategorikan, Lampard, Gerrard, Michael Ballack dan Michael Essien adalah gelandang tengah terbaik. Tipikal mereka sama persis. Kini nyatanya, Ballack, Essien dan Lampard main bersama dalam satu tim, Chelsea. Mereka bisa berkerja sama dan banyak memenangi pertandingan.
Fabio Capello menguatkan dengan mengatakan, Gerrard dan Lampard bisa main bersama. So, tirulah Jose Mourinho, don Fabio.
Tuesday, October 14, 2008
Patuhi Periodesitas
Salah satu sifat media massa, periodesitas, artinya terbit secara teratur dan berkala. Bila harian, maka media itu beredar tiap hari. Jika mingguan atau bulanan, terbitnya berarti setiap minggu atau bulan. Tapi bagaimana bila jadwal terbitnya bulanan, namun tidak memiliki tanggal terbit tetap? Itu yang saya alami di tempat kerja sekarang.
Keterlambatan beredar sudah berlangsung lama, sejak pertama kali saya masuk kerja. "Di sini telat mah biasa," teman berkata kepada saya ketika saya "lembur" untuk menulis naskah karena deadline dan setumpuk pekerjaan. "Hah, serius."
Dua tahun lebih keterlambatan kerap terjadi. Tidak ada usaha keras dari pelbagai divisi untuk memperbaikinya. Meski ada satu sampai tiga orang yang berjuang menepati deadline, seperti saya ini hee..hee.., tetap, tanpa didukung divisi desain grafis dan percetakan, hasilnya sami mawon. Terlambat again.
Perubahan diharapkan pada majalah baru, majalah yang lebih spesifik dari majalah lama. Jadwal deadline satu bulan sebelumnya. Maksudnya seperti ini. Majalah dicetak bulan November, dipasarkan Desember tapi dicover majalah yang tertera untuk edisi Januari. Solusi ini bisa mencegah komplain dari pembaca, dan pelanggan yang dulu rutin menelpon sekretaris redaksi, mengirim email atau menulis di milis, menanyakan mana majalahnya, sudah terbit belum. Kok gak ada di toko sepeda. Kok belum dihantar.
Beritanya jadi basi donk? Tidak. Isi majalah bukan straight news, melainkan feature singkat dan lebih banyak ke gambar: foto, infografis dan illustrasi.
Terpenting semua lini saling berkerjasama dan bersikap profesional. Pekerjaan harus dijalankan dengan baik, debat di forum membahas isi it's ok, asal ketemu jalan keluarnya. Di luar itu, tetaplah akur. Be professional.
Laskar Pelangi
Luar biasa antusias masyarakat terhadap film Laskar Pelangi. Satu bioskop yang saya datangi pada 11 Oktober 2008, 21 Mall Cijantung, penuh sesak. Meski ada ada tiga film yang diputar pada hari itu, film Laskar Pelangi, paling menyedot peminat film. Antriannya sampe keluar pintu, jarak antara loket dan pintu sekitar 15 meter.
Hari itu saya mendatangi 21 Mall Cijantung untuk mesen tiket buat adik. Tapi begitu lihat antrian panjang itu dan selembar kertas bertulis, "habis" di poster film Laskar Pelangi yang terpampang di display, saya tidak jadi membeli. Pulang tanpa tiket.
Fenomena film besutan Riri Riza itu menjadi karya anak negeri keempat versi saya yang paling ingin ditonton. Pertama, Ada Apa Dengan Cinta, kemudian Naga Bonar Jadi 2, dan Ayat-Ayat Cinta.
Pemandangan di bioskop itu semoga menjadi titik terang kebangkitan film Indonesia, dengan menyajikan karya berkualitas, bermutu, mendidik, sekaligus menghibur. Terus DUKUNG dunia perfilman Indonesia.
Subscribe to:
Posts (Atom)