Monday, July 21, 2008

Trek Sederhana di Pekarangan Rumah


Trek tanpa nama ini terdiri dari lima media jumping-an. Sangat cocok buat pemula atau newbie.

Langit tidak sepanas siang tadi. Udara sudah terasa adem, saat saya mencoba trek permainan sepeda yang dibangun anak-anak komunitas sepeda gunung yang saban Sabtu-Minggu mangkal di hutan Universitas Indonesia (UI). Trek yang terletak di jalan M. Kahfi, Jagakarsa, Jakarta Selatan, itu merupakan trek dirt jump dan memiliki satu fitur berm.

Tempat permainan sepeda dirt jump ini lain dari pada yang lain. Bila umumnya banyak penghobi sepeda gunung membangun trek dirt jump di lahan kosong di luar permukiman, maka trek ini sebaliknya. Trek yang mulai dikerjakan Mei 2008 ini malah dibangun di pekarangan rumah.

Salah satu pemilik rumah adalah Damhar Rahmad. Ia penghobi sepeda gunung yang ikhlas pekarangan berukuran sekitar 40 x 8 meter itu disulap jadi tempat lompat-lompatan. “Secara keseluruhan, trek ini belum sempurna,” kata Damhar, yang ikut mengerjakan pembangunan trek itu.

Bersama puluhan pesepeda gunung yang kerap kongkow di kediamannya itu, kerja bakti pembentukan trek dikerjakan Sabtu-Minggu. Alasan hanya mengerjakan pada kedua hari itu, sederhana. Kebanyakan penghobi adalah pekerja kantoran dan baru melampiaskan hobinya saat weekend. Kondisi trek yang sederhana itu, pembangunannya memakan waktu sekitar 6 hari—karena dikerjakannya Sabtu-Minggu, berarti sekitar 1 bulanan.

“Anak-anak (penghobi sepeda gunung UI) sering main ke rumah. Dari obrolan, terbesit untuk ngebangun trek sepeda di pekarangan,” ujar Damhar, yang sudah menyukai olahraga sepeda sejak tahun 1987-an. “Ini ide anak-anak. Dan saat ini baru jadi seperti itu,” Damhar menambahkan.

Maksud Dahmar itu, trek ini terlihat sangat sederhana. Di situ terdapat lima media jumping-an. Rata-rata tingginya 15 sampai 30 sentimeter. Satu jumping-an terbuat dari dua kayu tipis panjang selebar sekitar 10 sentimeter, yang diletakkan diantara dua ban mobil. Boleh dikatakan, media melompat seperti ini hanya ada di trek ini.

Menurut Novri Lifinus, satu penghobi sepeda gunung yang sudah mencoba trek ini, media melompat dari kayu itu berguna buat melatih keseimbangan di atas sepeda. Cara mainnya, sepeda di gowes pelan, dan biarkan sepeda berjalan di atas kayu itu hingga kayu itu berada pada posisi horizontal dan kemudian jatuh ke depan.

Kemudian, dimana titik start trek ini? Tidak ada titik start. Namun, saya yang main ke trek ini pada 17 Juli lalu, memulainya di samping ayunan. Permukaan tanahnya flat, sehingga untuk memperoleh speed yang cukup, saya mesti menggenjot kencang. Dari situ sepeda dibawa menuju berm. Jaraknya sekitar 20 meter.

Dari berm saya menuju jumping-an pendek yang permukaan tanah atasnya tertutup karung. Selesainya di jumping-an setinggi 30 sentimeter.

Kurang puas, saya pilih jalan yang cukup panjang. Bila sebelumnya permainan sepeda dirt jump saya berakhir di jumpingan setinggi 30 sentimeter itu, maka kali ini saya putar lagi. Usai melewati media melompat terakhir, sepeda saya genjot melewati dua gundukan tanah pendek, memutar lagi dan menutupnya di rintangan keseimbangan yang terbuat dari dua kayu tipis di atas dua roda ban mobil.

Tapi kalau Anda masih belum puas, Anda bisa nge-laps lagi setelah melabas rintangan kayu dan memutar kembali menuju berm. Cara permainan seperti saya itu berfungsi melatih kekuatan fisik, melatih teknik lompatan, pendaratan dan keseimbangan.

Kategori trek seperti ini cocok buat seorang pemula (newbie). Di trek ini, jangan harap Anda bisa terbang tinggi disemua media jumping-an yang.dihidangkan. Tapi tunggu beberapa bulan atau beberapa tahun mendatang, mungkin table top dan double jump tinggi bisa dijumpai di trek tanpa nama ini. “Trek ini masih butuh masukan dan sumbang saran,” kata Damhar, 43 tahun. Mungkin butuh tenaga dan dana ya heee.

Lokasi trek ini mudah ditemui. Patokannya Stasiun Lenteng Agung (LA), Jakarta Selatan. Kalau Anda dari arah Depok menuju Pasar Minggu, sebelum stasiun LA Anda belok kiri jalan yang tembus ke arah Jagakarsa. Bila Anda dari Jakarta menuju Depok, ambil putaran balik di Gardu, depan SMA 109 Jakarta dan ikuti petunjuk dari arah Depok tadi.

Jarak dari belokan itu ke trek sekitar 700 meter. Perhatikan arah kiri perjalanan Anda. Jika ketemu pagar besi biru yang panjangnya sekitar 4 meter, di situlah letak trek itu. Di rumah Damhar itu pula anak-anak komunitas sepeda gunung UI berkumpul.

“Trek memang belum 100 persen rampung. Anak-anak masih memikirkan pembangunan selanjutnya. Segala bentuk saran dan ide kita tampung,” kata Damhar. Damhar menambahkan, lahan di samping trek itu masih kosong. Lahan itu bisa difungsikan buat pembangunan trek lagi. Belum lagi yang di samping kiri trek, yang berbentuk legokan, bisa juga buat main sepeda. Penasaran, kunjungilah.

No comments: