Friday, May 2, 2008

Atlet Kencana Raih Banyak Juara

Foto: Sumanjaya Cycling Magz

Pada kejuaraan Urban DH dan XC yang baru pertama kali digelar di GWK, atlet Kencana Bike Malang menunjukan tajinya.

Harapan penggemar sepeda gunung downhill (DH) akan adanya kejuaraan Urban DH terwujud. Tepatnya 26 Mei, kejuaraan DH yang pertama kalinya digelar di area onroad (mix dengan offroad), terlaksana cukup meriah. Mengambil tempat di dalam Taman Kebudayaan Garuda Wisnu Kencana (GWK), di Bukit Ungasan Jimbaran Bali, kejuaraan ini dikuti 41 pembalap. Cukup meriah karena menghadirkan tiga atlet DH nasional: Popo Ariyo Sejati, Purnomo, dan Sugianto “Hoho” Setiyawan.

Lomba dimulai di hari pertama pukul 09.00 waktu setempat. Terbagi dalam empat kelas: Master A (usia 35 ke bawah), Master B (36-40), Master C (usia 41 ke atas) dan Open, para downhiller harus menempuh jarak 1,2 kilometer. Namun, untuk mendulang juara disini diperlukan fisik yang kuat. “Buat saya, trek ini melelahkan,” kata Mampuri dari Tim Rodalink Polygon Tuban mengenai banyaknya jalur datar.

Titik start terletak di ketinggian 120 meter di atas permukaan laut (dpl). Peserta dilepas di tempat start setinggi setengah meter, dekat patung Dewa Wisnu yang tingginya 22 meter. Rintangan pertama adalah turunan tangga, lalu wallride 1, menikung ke wallride 2 menuju turunan tangga, ketemu wallride 3 dan masuk jalur datar dengan empat cornering flat. Di sepanjang jalur ini, permukaannya adalah batu konblok. Setelah itu peserta menemui jalur tanah berjarak sekitar 400 meter.

“Jalur tanahnya sedikit licin,” ujar Popo mengomentari trek. Pihak penyelenggara, komunitas sepeda gunung Hillanders, membentuk berm dan tabletop dengan memanfaatkan tanah dan batu kapur yang berserakan disekitar komplek GWK. “Saat melewati berm, batunya merupakan batu lepas,” kata atlet Kencana Bike Team ISSI Malang ini.

Jalannya lomba berlangsung lancar, meskipun ada beberapa downhiller terjatuh. Kelas Open, yang merupakan eksibisi, mencatat nama Popo Ariyo Sejati sebagai juara. Popo berhasil menuruni trek dengan catatan waktu 1 menit 1,115 detik. Waktu ini lebih cepat 2 detik dari hasil seeding run yang ia raih. Di kelas ini, yang menyertakan 9 pembalap, Popo menyisihkan rekan setimnya, Purnomo dan Hoho.

Hasil kelas Master A tidak banyak berubah. Posisi pertama dan kedua seeding run sama dengan hasil final. Pembalap Elgato Yogyakarta, A. Panca Melipat meraih juara pertama dengan waktu 1 menit 8,554 detik, unggul 1 detik dari Benny Setyawan (Kencana Bike Team ISSI Malang). Kemudian disusul Iswendy Sohe (Charmdevo Linggau Sumsel) dengan torehan waktu 1 menit 11,616 detik, 2 detik lebih cepat dari hasil seeding run-nya.

Perubahan hasil tidak terjadi di kelas Master B. Zainul Siswanto mampu mempertahankan posisi pertamanya. Pembalap Kencana Bike Team ISSI Malang ini hanya mempertajam waktu seeding run 1 menit 12,410 detik menjadi 1 menit 8,104 detik. Tempat kedua dan ketiga direbut Ramon (Polygon-MTB Freeride Indonesia) dan Iwan (MTB Bali Freeride-Oakley).

Perubahan hasil yang signifikan terjadi di kelas Master C. Chandra Ariavijaya (Charmdevo-Oakley-Delmatic Bandung) yang superior di seeding run dengan waktu tempuh 1 menit 14,126 detik harus terpental dari tiga besar di final. Pentolan Charmdevo itu pun harus puas di peringkat 5. Juara pertama di kelas ini diraih Andreas Kuhn (Banshee Team Bali). Kemudian, disusul Imam Senewe (Elgato Yogyakarta) di tempat kedua dan Erwin C (Polda Bali) di posisi ketiga.

Usman Ali Juara XC

Trek cross country (XC) GWK Peak A Boo sepanjang 2,4 kilometer menjadi saksi bisu keperkasaan Usman Ali. Hampir disetiap putaran (lap), pembalap Kencana Bike Team ISSI Malang ini selalu memimpin peleton terdepan. Memutari trek sebanyak delapan lap (Men Elite), Usman tidak pernah tersalip oleh pembalap di belakangnya, dan menginjak finish pertama dengan waktu 57 menit 54 detik.

Persaingan seru di men elite justru terjadi di posisi kedua dan ketiga antara Andi Prasetyo dan Sugianto Gimo. Kedua pembalap ini saling berburu gelar runner up di sepanjang lap. Andi dari Kencana Bike Team ISSI Malang lebih dahulu merebut lap pertama dengan margin 2 detik dari Gimo.

Lap kedua gantian Gimo yang berada di depan dengan margin 1 detik dari Andi. Keunggulan Gimo yang membela ISSI Riau ini dipertahankan di lap ketiga. Namun di lap keempat sampai ketujuh, Gimo membiarkan Andi mendahuluinya. Bahkan gap keduanya semakin jauh. Rata-rata waktu, Andi unggul 15 detik dari Gimo.

Saat di lap terakhir, Gimo menambah kecepatan kayuhannya. Tepatnya di puncak terakhir (Peak A Boo), mantan atlet nasional berusia 36 tahun ini menyalip Andi. Tidak tinggal diam, Andi pun terus menguntit Gimo. Menjelang 20 meter mendekati garis finish, Gimo tetap terdepan. Sekitar 5 meter, Gimo melepas pegangan handlebars-nya. Namun, di belakangnya Andi terus melakukan sprint, berusaha menyalip Gimo, tapi gagal.

Gimo menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 1 menit 0,52 detik. Selisih 1 detik dari Andi yang merebut juara ketiga. “Saya ini bertarung di sini habis-habisan. Usia saya 36 tahun, dan harus diadu dengan pembalap muda, “ ujar Gimo. “Umur segini, saya itu cocoknya turun di master,” katanya. Namun, tambahnya, tidak mengangka saja saya masih bisa juara.

Andi yang meraih juara tiga mengaku kecolongan gelar dari Gimo. “Saya tidak mendengar bunyi kentungan dari panitia di lap terakhir,” ujarnya. Sehingga saya membiarkan begitu saja Gimo menyalip saya di puncak terakhir. “Ketika panitia mengibarkan bendera, baru saya tahu ini lap terakhir,” tambahnya.

Lomba XC yang baru pertama kali di gelar di trek ini, diikuti 108 peserta dari beberapa daerah. Seperti: Kalimantan Selatan, Malang, Jateng, Yogyakarta, Riau, Bali dan Tulungagung. Lomba ini terbagi dalam lima kelas : Elite Men, Women Elite, Junior Atlet, Master, dan Executive. “Kejuaraan ini rencananya akan kami tingkatkan menjadi Kejurnas tahun depannya,” kata Ketua Penyelenggara Jonie R. Noor.

Hasil Lengkap

Urban Downhill:

Master A
1. A. Panca Melipat (Elgato Yogyakarta) 1’08”,554
2. Benny Setyawan (Kencana Bike Malang) 1’09”012
3. Iswendy Sohe (Charmdevo Linggau Sumsel) 1’11”616

Master B
1. Zainul Siswanto (Kencana Bike Malang) 1’08”104
2. Ramon (Polygon-MTB Freeride Indonesia 1’12”169
3. Iwan (MTB Bali Freeride-Oakley) 1’12”297

Master C
1. Andreas Kuhn (Banshee Team Bali) 1’15”803
2. Imam Senewe (Elgato Yogyakarta) 1’19”047
3. Erwin.C (Polda Bali) 1’23”997

Open
1. Popo Ariyo Sejati (Kencana Bike Malang) 1’01”115

Cross Country Challenge:
Kelas Executive - 3 Lap:
1. Ketut Sukarta (Lelasan Berseri Bali) 27’30”
2. Gatot Muhammad (Padma Bike Bali) 27’31”
3. Greg Parker (Privater Bali) 27’32”

Kelas Master - 4 Lap:
1. I Made Karang (dede) (MACA Lombok) 32’28”
2. Dwi Ratsongko (Gilass Surabaya) 32’34”
3. I Dewa Made Astawa (MACA Lombok) 37’22”

Junior Atlit – 6 laps:
1. I Dewa Nyoman Triadi (MACA Lombok) 51’24”
2. Mas Permadi (ISSI Malang) 52’35”
3. Angga Mujianto 1.00’13”

Elite Men – 8 laps:
1. Usman Ali (Kencana Malang) 57’45”
2. Sugianto Gimo (ISSI Riau) 1.00’52”
3. Andi Prasetyo (Kencana Malang) 1.00’53”

Elite Women - 5 Lap:
1. Sri Suyamti (ISSI Jateng) 46’08”
2. Putri Yushica (ISSI Jateng) 47’24”
3. Tri Kurniasari (Kencana Malang) 51’26”

No comments: