Selama empat tahun sosok Ferinanto menghilang bak ditelan bumi. Prestasi yang diraihnya pun hanya kenangan dan cerita bagi sebagian penggemarnya. Kemanakah Feriananto selama itu? Keberadaannya kembali muncul pagi itu. Di kawasan Gelora Bung Karno,
Ferinanto yang dulu dikenal sebagai raja sprinter itu turun gunung demi tanah kelahirannya, Jawa Timur. Daerah asalnya masih membutuhkan kayuhan kakinya untuk mendulang emas balap sepeda jalan raya di PON ke-17 di Kalimantan Timur. Tour de Jakarta sebagai uji coba pertamanya sebelum turun ke PON nanti. Selang satu minggu, pembalap tipikal sprinter ini juga beruji coba di kotanya, dalam pergelaran Tour de East Java (TdEJ).
Namun, kemunculannya di situ malah membuat berita nasional. Bukan berita bagus. Sebagian media
Ferinanto diam. “Tidak. Saya bersama offisial protes. Saya bilang, balapan sekelas Tour de France yang menganut peraturan UCI, melegalkan balapan seperti saya itu,” katanya. Namun, komisi lomba tetap dengan pendiriannya. Presiden UCI untuk
Itulah sekilas cerita comeback Ferinanto. Penggemar balap sepeda
Diceritakan Ferinanto, pelatih Timnas saat itu menilai ia tidak disiplin dalam berlatih. “Dari situ saya mulai berlalih ke dunia usaha. Setiap hari saya membuat perabotan rumah,” katanya. Kurun waktu empat tahun, dari akhir 2004 hingga awal 2008, ia bergelut di usaha mebel itu.
Namun, awal 2008, pengurus olahraga balap sepeda Jatim, memanggil Ferinanto untuk masuk Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda). Pemanggilan itu demi kepentingan Jatim untuk mengumpulkan pundi-pundi emas dari balap sepeda. Alasannya, empat medali Jatim dari PON sebelumnya adalah hasil gowesannya. Di Palembang saat itu, ia mempersembahkan 3 emas: kriterium, roadrace, beregu putra dan 1 perunggu: 40 km ITT. Harapan Jatim, Ferinanto dapat mengulangi prestasi itu.
XC, DH, Trek dan Road Race
Ferinanto lahir di Madiun, 23 Maret 1978. Berarti saat ini ia berusia 30 tahun, usia yang menurut Wahyudi Hidayat, Kepala Pelatih Nasional Indonesia adalah golden age bagi pembalap sepeda. Di usia ini, ia ingin menorehkan prestasi seperti yang pernah diperolehnya dulu.
Ferinanto memulai karir bersepedanya usia 12 tahun. Tepatnya tahun 1990 ia mencicipi lomba sepeda gunung di tanah kelahirannya, Madiun. Gelar pertamanya digenggam
Pada tingkat junior, Ferinanto banyak menghabiskan tenaganya di balapan sepeda gunung, cross country (XC). Pelbagai kejuaraan regional maupun nasional kerap disambanginya dan selalu berbuah juara. Menurutnya, sekitar tahun 1990-an, kategori junior itu yang “berkuasa” ada empat pembalap. Selain saya (Ferinanto-red), ada Frani Kristianto, Sonny M Heriyadi (Jabar-Bandung Mountainbike) dan Kalis (Jawa Tengah). “Kalau ada kejuaraan, ya berempat itu yang bergantian juara,” ujarnya.
Tahun 1994, ia disatroni Chandra Ariavijaya, yang saat itu sedang mencari bibit muda. Ia ditawari bergabung dengan Tim Panasonic.
Selepas Tim Panasonic berganti menjadi Tim Citra Muda tahun 1995, ia menjajaki dunia turun gunung (downhill). Bersama rekannya saat itu: Risa Suseanty, Sugianto ‘Hoho’ Setiawan, Ferry Sonic dan
Title pertama downhill (DH) ia peroleh di pergelaran PON 1996 di
Rentetan medali Feriananto dari cabang DH tidak dipersembahkan buat daerahnya saja.
Penyuka nasi pecel khas Madiun ini sudah
Sewaktu menjajaki
Sederet gelar dan medali bagi
Biodata:
Nama Lengkap : Ferinanto
Lahir : Madiun, Jawa Timur, 23 Maret 1978
Tinggi Badan : 171 cm
Berat Badan : 71 kg
Klub : Lawu Cycling Klub, Panasonic, Citra Muda, Polygon Sweet Nice.
Putra : ke 2 dari 3 bersaudara
Sepeda Pertama : Bridgestones
Sepeda Sekarang : Trek Limited Edition (Edisi Lance Armstrong)
Makanan Favorit : Nasi Pecel Madiun
Hobi di luar sepeda : Kongkow bersama teman
Prestasi diantaranya :
Juara 3 Junior World Cup Series 1994 di Australia
Juara Umum XC BSD Matra Series 1993-1995 di Jakarta
Emas DH PON 1996 di Jakarta
Perak DH Sea Games 1997 di Brunei Darussalam
Perunggu DH PON 2000 di Jawa Timur
Perak 1000 m IP Sea Games 2001 di
Empat Kali Juara Etape Tour de ISSI 2002
Juara Kategori Sprinter di Jelajah Malaysia 2002
Juara Kategori Sprinter di Tour de Taiwan 2003
Juara 2 Umum Tour de Macau 2003
Emas Kriterium Sea Games 2003 di Vietnam
Tiga Emas (Kriterium, Road Race dan Beregu Putra) PON 2004 di Palembang
Perunggu 40 km ITT di PON 2004
No comments:
Post a Comment