Dunia persepedaan gunung niscaya tidak asing dengan nama Brian Lopes. Demikian pula dengan penggemar Bicycle Motocross (BMX). Maklum, sebelum alih “profesi” sebagai pembalap sepeda gunung, Lopes terlebih dahulu
Lahir 6 September 1971, besar dan tumbuh di
Nomor Dual Slalom di World Cup Series bertahan empat tahun (1998-2001). Namun, pemilik nama lengkap Brian Thomas Lopes telah menorehkan sejarah di buku Badan Balap Sepeda Internasional atau UCI sebagai pemegang emas terbanyak. Selain tahun 1998, ia mencatatkan diri sebagai yang tercepat tahun 2000 dan 2001. Bahkan, seandainya gowesan pedalnya tidak kalah dari Eric Carter tahun 1999, ia bisa memborong semua emas itu --Carter meraih emas tahun 1999 dan Lopes perak--.
Pundi-pundi emas crosser yang disponsori Oakley ini tidak berhenti. Seakan-akan ia tidak pernah puas dengan apa yang sudah diperolehnya. Setelah nomor Dual Slalom ditiadakan UCI dan diganti Four Cross (4X), ia tetap memarkirkan sepedanya di balapan seri dunia. Namun untuk menjadi yang terbaik di nomor ini tidak mudah. Lopes terus mendapat kompetitor baru dan tangguh. Mereka umumnya datang dari crosser BMX. Jared Graves asal
Dibanding Graves, Prokop yang paling menjadi batu sandungan Lopes meraih emas 4X World Cup Series. Dari 6 kali penyelenggaraan (2002-2007), Prokop menjegal Lopes satu kali di tahun 2004. Namun, di dua pertemuan, Prokop dibuat tidak berdaya oleh peringkat 1 dunia ini. Itu terjadi tahun 2005 dan 2007. Emas tahun itu melengkapi satu emas yang direbut sebelumnya, tahun 2002. Lopes mencetak hattrick.
Gelar bergengsi lainnya datang dari kejuaraan dunia balap sepeda gunung (MTB World Championships). “Penunggang” sepeda Ibis ini menorehkan gelar juara sejagat tahun 2001, 2002, 2005 dan 2007. Tahun 2001 ia bertanding di nomor Dual Slalom. Sisanya 4X. Dengan demikian, Lopes mengawini empat gelar dalam dua event terbesar. World Cup dan World Championships.
Torehan prestasi di dua event itu turut membawa nama Lopes menghiasi banyak produk di luar arena balap. Sepeda gunung GT, pelindung lutut (knee guard) Troy Lee Design, ban Kenda “El Moco”, permainan Sony Playstation “Downhill Domination”, helm Bell, serta Sportsmobile Lopes55 (Dodge Sprinter Van), merupakan produk yang memakai namanya.
Sportmobile Lopes55 menjadi sebuah produk menarik. Sebuah mobil van yang didesain buat keperluan Lopes mengikuti kejuaraan. Alat transportasi ini terdiri dari
Sosok Pemurah
Brian Lopes mulai belajar mengendarai sepeda umur 4 tahun. Saat itu ia menaiki sepeda Schwin Pixie dengan mengenakan helm rams (helm football Amerika). Usia 17 tahun ia memulai karir pro-nya di sirkuit BMX. Namun, keberadaanya di arena BMX hanya berlangsung selama tujuh tahun. Ia pun memutuskan pindah ke dunia MTB tahun 1993.
Gelar pertamanya diperoleh Lopes di ajang turun gunung, Downhill (DH) dan Dual Slalom tahun 1995. Ia menang di Norba Nasional Series dan menarik perhatian publik Paman Sam saat itu. Setahun kemudian, gelar di DH ia pertahankan. Dari data medali yang tercecer di situs pribadinya brianlopes.com, ia telah mengantongi sembilan emas Norba Nasional Series (1995-2000 dan 2004), yang semuanya didapat di balapan MTB.
Keahlian lain Lopes, selain sebagai pembalap adalah penulis. Bersama Lee Mccormack, seorang wartawan senior di dunia sepeda, ia menerbitkan sebuah buku panduan untuk pesepeda gunung, Mastering Mountain Bike Skills, diterbitkan tahun 2005. Buku ini mengupas semua disiplin sepeda gunung: Cross Country, Downhill, Mountain Cross, Free Riding, Dirt Jumping, dan Urban Terrain. Isinya mengenai kecepatan, control, keterampilan bersepeda, balapan di segala kondisi, dan mengarungi semua
Dengan diterbitkannya buku itu, menandakan betapa perdulinya Lopes terhadap kemajuan MTB di dunia. Ia menjelma sebagai sosok yang ramah dan murah ilmu. Semua pengetahuan dan pengalamannya bertanding ia share ke rekan-rekan pecinta sepeda gunung. Tidak heran jika NEA (World Extreme Sport Awards) menobatkan Lopes sebagai Mountain Biker of the Years tahun 2000 dan 2001.
No comments:
Post a Comment