Tuesday, March 25, 2008

Tour de Jakarta 2008: Pembalap Muda Itu Juara


Keberadaannya di peleton terdepan tidak diperhitungkan. Akibatnya, ia bisa lepas dan keluar sendirian ke garis finish.

Telapak tangan remaja 18 tahun itu mengepal, dijulurkan ke atas. Mulutnya tersenyum lebar, menandakan betapa bahagainya Rastra Patria saat itu. Saat dimana ia “melumpuhkan” pembalap senior Indonesia dan pembalap asing yang mengikuti kejuaraan balap sepeda jalan raya Tour de Jakarta (TdJ) 2008, 23 Maret 2008. Rastra, pembalap Pengprov ISSI DI Yogyakarta, itu menaklukan jalan halus, jalan rusak yang tersebar di ibukota Jakarta. Kayuhan pedalnya sanggup menempuh jarak sekitar 170 kilometer dalam tempo 3 jam 40 menit 18 detik (kecepatan rata-rata 55 kilometer perjam).

Rastra, remaja kelahiran Yogyakarta, 26 November 1989, itu memberi secercah harapan bagi dunia balap sepeda Indonesia, yang sebelumnya selalu di dominasi pembalap tua. Pembalap berumur. Tonton Susanto, Nunung Burhanudin, Amin Suryana, Ryan Ariehaan atau Kaswanto sudah punya pengganti. Dia adalah Rastra, juara pertama Tour de Jakarta 2008. Dia menjadi yang terbaik di tiga kesempatan bertanding; 2006 (senior), 2005 (junior) dan tahun ini.

Keberhasilan Rastra meraih juara terlihat di sekitar jarak 20 kilometer (di area jalan Halim Perdanakusuma) menjelang garis finish. Selalu berada di grup terdepan bersama Hari Fitrianto (Polygon Sweet Nice), Kaswanto (Jawa Timur Track Team), Yuli Haryanto (Custom Cycling Team), Nunung Burhanudin (Pengprov ISSI Jabar), dan Zhientaev Roman (Kazakhstan Cycling Olympic Training Center), ia terus membayangi kecepatan pembalap-pembalap seniornya itu.

Hampir sepanjang 6 kilometer (14 kilometer dari finish), keenam pembalap itu saling berburu podium. Silih berganti mereka memimpin lomba. Fokus dan perhatian masing-masing pembalap tertuju ke lawan. Asyik saling menempel, Roman, kira-kira 13 kilometer menjelang finish menambah kecepatan sepedanya, memisahkan diri dan keluar dari grup terdepan (breakaway).

Pembalap, yang juga anggota Tim Nasional Mountain Bike Kazakhstan di bawah umur 23 ini, terus bersolo karir sejauh 8 kilometer. Sisa lima pembalap di belakangnya tetap saling menjaga. Hanya Rastra yang berinisiatif menyerang. Ia pun melakukan sprint, memisahkan diri dari peleton terdepan. Mengejar Roman. Namun, upaya “menangkap” Roman tidak berlangsung singkat. “Saya baru bisa mendahului pembalap Kazakhstan itu sekitar 5 kilometer mendekati finish,” ujar Rastra ditemui di tenda Tim Pengprov ISSI DI Yogyakarta.

Kerja kerasnya mengejar dan mendahului Roman tercapai. Usai melewatinya, kecepatan sepeda Rastra makin dipercepat, demi menjauhkan diri dari kejaran Roman, kira-kira marginnya 300 meter. Jarak 30 meter mendekati finish, seketika Rastra melepaskan pegangan stang (handlebar). Ia tahu kalau posisinya sudah tidak mungkin terkejar lagi oleh peringkat kedua, Roman. Hingga ban sepedanya menginjak garis finish, Rastra tidak henti-hentinya meluapkan kegembiraannya dan langsung mendapat sambutan hangat dari official Tim Pengprov ISSI DI Yogyakarta.

Merasa tidak mungkin mengejar lagi laju sepeda Rastra, Roman masih tetap mempertahankan kecepatannya. Karena tepat di belakangnya, Kaswanto sudah siap menyalip. Terjadilah adu sprint di antara kedua pembalap. Roman pun unggul setengah ban atas Kaswanto. Dan ia pun ditasbihkan sebagai juara dua lomba ini dengan catatan waktu 3 jam 40 menit 58 detik (selisih 40 detik dari Rastra). Sama dengan torehan waktu Kaswanto. “It’s difficult race. It’s very good” ujarnya dengan bahasa Inggris yang terbata-bata, saat jumpa pers.

Sisa pembalap di belakang Roman diperebutkan tiga pembalap Indonesia. Nunung, Yuli Haryanto dan Hari Fitrianto. Dan kali ini, Nunung-lah yang menang. Pembalap Jawa Barat ini menyelesaikan lomba dengan waktu 3 jam 41 menit. Disusul Yuli Haryanto dengan waktu sama.

Sementara sikap kecewa dilontarkan Hari Fitrianto. Pembalap yang pernah dinobatkan sebagai runner-upThe Best Young Rider” di Tour de East Java 2005 ini menyesalkan sikap para pembalap Indonesia yang hanya menjaga sesama pembalap Indonesia. Sehingga saat Roman memutuskan keluar dari barisan terdepan (breakaway), ia bisa bebas sendiri. “Tidak ada yang menjaga pembalap Kazakhstan itu (Roman-red),” ujarnya. Perihal keluarnya Rastra sebagai juara TdJ 2008, Hari menilai pembalap muda itu tidak diperhitungkan. Perhatiannya saat di peleton depan tertuju ke pembalap kawakan, Nunung Burhanudin dan Kaswanto.

Namun, secara keseluruhan, pergelaran Tour de Jakarta yang ke-8 ini berjalan baik. Sebanyak 109 pembalap dari 21 tim (4 tim asing) menikmati jalannya lomba. Hanya 25 pembalap yang tidak bisa meneruskan lomba (DNF: Did Not Finish) dengan halangan beragam; sepeda rusak atau ban bocor. “Lomba ini berjalan sangat baik,” komentar Faizin Bin Saad, selaku Chief Commissaire. Dan kini, Indonesia pun punya pembalap masa depan, yang tertanam di kayuhan Rastra Patria.

Sprinter Unggul

Tipikal pembalap tanjakan tidak berkutik. Sprinter-lah yang berkuasa di sepanjang jalan ibukota itu. Dari lima besar TdJ 2008, empat diantaranya adalah seorang sprinter; Kaswanto, Nunung Burhanudin, Yuli Haryanto dan Rastra. Tipikal tanjakan seperti Tonton Susanto cuma bisa mengimbangi di 5-10 kilometer awal.

Dari catatan penulis, rute sekitar 170 kilometer, mengelilingi Kota Jakarta, tercatat memiliki 12 medan menanjak. Dan semuanya itu terdapat di jalur flyover. Kalo di persentasekan, 90 mendatar, sisanya tanjakan dan turunan. Seorang pembalap kawakan seperti Tonton hanya bertahan di 5 kilometer awal, saat ia berada di peleton terdepan bersama Endra Wijaya (Custom Cycling Club), Didit Purwanto (Bintang Kranggan), Ronald Gorantes (Phillipine National Team). Sisanya, pembalap yang baru menjuarai Kejurnas Tanjakan 2008 ini selalu berada di barisan tengah.

Hasil Lengkap:

Kategori Individual:

Rastra Patria Pengprov ISSI DI Yogyakarta 3.40.18

Zhientaev Roman Kazakhstan Cycling Olympic TC 3.40.58

Kaswanto Jawa Timur Track 3.40.58

Nunung Burhanudin Pengprov ISSI Jabar 3.41.00

Yuli Haryanto Cuctom Cycling Club 3.41.00

Kategori Tim:

Jawa Timur Track 11.05.40

Custom Cycling Club 11.05.42

Polygon Sweet Nice 11.05.42

Pengprov ISSI Jawa Barat 11.05.42

Phillipine National Team 11.07.03

No comments: