Thursday, July 3, 2008

Evans: Saya Bisa…


Pembalap Australia Cadel Evans difavoritkan juara Tour de France. Bersama timnya Silence Lotto, ia yakin dapat meraih juara.

Cadel Evans, 31 tahun, memperoleh bib atau nomor lomba balap sepeda Tour de France (Tour), nomor satu. Tradisi itu berlaku untuk pemegang gelar juara tahun lalu. Karena juara bertahan Alberto Contador tidak ikut serta, maka “tahta” itu turun ke runner up. Ia juga difavoritkan sebagai juara Tour tahun ini.

Evans asal Australia bernaung di tim Silence Lotto, Belgia. Tahun ini ia baru meraih satu gelar juara. Itu direbut di kejuaraan Copie e Bartali, di Italia. Di Pro Tour Series, tepatnya di Vuelta al Pais Vasco, ia hanya meraih runner up. Lagi, di kejuaraan yang diadakan di Spanyol itu, ia kalah dari Contador.

Sisa kejuaraan yang diikuti tahun ini, pembalap bertinggi 1,74 meter ini hanya bisa merenggut juara etape. Seperti; Vuelta a Andalucia dan Paris Nice. Tidak heran jika pembalap kelahiran Katherina, Northern Territory, ibukota Darwin, Australia, ini berambisi juara di Tour.

“Tim mempercayakan saya. Mereka berkerja untuk saya dan berkerja 110 persen. Dua tahun lalu saya tidak yakin mengenai diri saya, jika saya dapat menang Tour. Sekarang indikasi ke arah sana ada. Saya bisa…,” kata Evans.

Tour ke-95 ini yang keempat buat “penduduk” Swiss (tempat tinggalnya selama ikut lomba) ini. Semuanya menempatkan dirinya di jajaran top ten. Tahun 2005 ia menduduki rangking 8. Setahun kemudian menempati peringkat 4.

Evans punya mental juara. Banyak kejuaraan dimenanginya. Tahun lalu ia menjuarai Pro Tour Series, kejuaraan seri balap sepeda jalan raya tim divisi satu. Ia pernah juara Tour of Romandie tahun 2006 dan Tour of Austria 2001 dan 2004.

Stamina Evans bisa kuat melahap kejuaraan yang memakan waktu berminggu-minggu berkat masa lalunya. Fisiknya bak “kuda” karena terpaan kompetisi sepeda gunung atau mountain bike (MTB). Itu kisah pertama Evans berkarir di dunia balap sepeda. Ia mengawalinya di lintasan cross country tahun 1990.

Kiprahnya di jalur balap sepeda pro karena bantuan Damian Grundy. Pelatih sepeda gunungnya yakin Evans bakal menjadi atlet nomor satu dunia. Untuk itu ia menyertakan Evans kecil di Kejuaraan Dunia Sepeda Gunung Junior 1995 di Kirchzarten, Jerman. Tidak sia-sia. Di Negara Adolf Hitller itu, Evans memperoleh perunggu.

Tahun yang sama, Grundy kembali membawa Evans ke luar negeri. Kali ini jaraknya ribuan kilometer dari Australia. Tepatnya di negara Amerika Latin, Kolombia. Di negara yang 72 persennya adalah hutan ini, Evans mengikuti Kejuaraan Balap Sepeda Sepeda Road Junior. Lagi-lagi kayuhannya berbuah medali perunggu.

Koleksi medali Evans di cabang sepeda gunung kian bertambah tahun berikutnya. Ia melengkapi rak medalinya dengan perunggu kejuaraan dunia U23 tahun 1996, perak kejuaraan dunia tahun 1997 dan 1999. Ia juga pernah juara MTB World Cup Series Cross Country tahun 1998 dan1999.

Evans mulai pindah ke nomor jalan raya tahun 2001. Pertama ia bergabung dengan tim Saeco. Sekarang bersama Silence Lotto, ia menatap gelar Tour. Impiannya bakal ketahuan 27 Juli nanti, saat Tour usai.(T)

No comments: